Pengertian Wirausaha dan Wiraswasta


Istilah wirausaha sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wiraswasta. Dalam berbagai literature dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha, demikian pula penggunaan istilah wirausaha sama dengan wiraswasta dan keduanya disepadankan dengan kata asing entrepreneur. Untuk lebih jelasnya mari kita simak uraian berikut ini: Istilah "Wiraswasta" dalam bahasa asing dikenal dengan istilah "Entrepreneur" ini lahir di dunia barat. Pertama kali dipergunakan oleh Richard Cantillon, seorang Irlandia yangberdiam di Francis dalam bukunya "Essai sur la nature du commerceen General, di tahun 1755. (Buchari Alma 1999:3)

Di Indonesia, seorang pelopor yang gigih mengintrodusir dan memasyarakatkan istilah Wiraswasta adalah DR. Suparman Sumahamijaya (Dosen UNPAD) sejak tahun 1967 melalui ceramahnya sangat menekankan peluang kelompok kreatif entrepreneur Indonesia untuk mengangkat Bangsa Indonesia dari lembah kemiskinan.

Istilah Wiraswasta, wirausaha dan ada juga yang menyebutkan dengan istilah saudagar, karena ada kesamaan makna subtantif dalam bahasa Sansekerta, yakni (Kreatifitas dan Inovasi)

Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira, swa dan sta., masing-masing berarti; wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak, swa artinya sendiri, sta artinya berdiri. Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira artinya pehlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya-upaya atau kegiatan dengan mengerahkan tenaga fikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Sedangkan saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu, dan dagar artinya akal. Jadi, saudagar berarti seribu akar (Taufik Rashid, 1981 : 4)

Wirausaha secara umum adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung dan rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar.

Pengertian wirausaha menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

Raymond W.Y. Kao: Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.

Richard Cantillon: Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi.

Schumpeter: Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi investor (penemu).

Syamsudin Suryana: Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil pengambil resiko yang wajar, kepemimpin yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.

Prawirokusumo: Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengernbangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

 Pengertian Wiraswasta dan Wirausaha menurut beberapa ahli

Mnururt Prof. Dr. Haryati Subadio, pengertian wiraswasta adalah manusia teladan yang berbudi luhur yaitu manusia yang mampu berdiri diatas kemampuan sendiri, tidak saja dalam sektor swasta tapi juga dalam sektor negara.

Lain halnya dengan DR. Sudjoko, yang menyatakan bahwa wiraswasta adalah mereka yang memiliki dan masih memiliki niali-nilai manusia perintis, pelopor dan pejuang kemerdekaan, pejuang kemajuan. Nilai-nilai ini adalah watak, kepribadian swasta, jiwa semangat dan keterampilan wiraswasta.

Bertolak dari ungkapan etimologis di atas, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. (Wasty Soemanto, 1984: 43)

Dengan demikian, wiraswasta dapat diartikan manusia teladan yang mampu hidup di atas kekuatan sendiri, bahkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

Seorang wiraswasta mempunyai kekuatan mental yang tinggi sehingga memungkinkan ia melompat dan meluncur maju di luar kemampuan rata-rata, adakalanya wiraswastawan tidak berpendidikan tinggi, banyak contoh wirausahawan sukses yang bukan sarjana.

Bicara tentang kewirausahaan, Harvey Leisbeinstein (1968, 1979) berpendapat bahwa: Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

Sedangkan menurut Penrose (1963) keggiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan managerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.


Post a Comment

أحدث أقدم