Karakteristik Kewirausahaan
Ciri ciri utama kewirauasahaan dapat dilihat dari watak dan perilaku yaitu
percaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan, keorisinalan
(kreativitas dan inovatif) dan berorientasi pada masa depan.
Karakteristik dan watak kewirausahaan (menurut Geoffrey G. Meredith, 1996 :
5-6) :
- Percaya diri dan optimis --- memiliki kepercayaan diri yg kuat, tidak ketergantungan terhadap orang lain dan individualis
- Berorientasi pada tugas dan hasil --- kebutuhan untuk berprestasi, orientasi laba, dorongan kuat, energik, tekun / tabah, kerja keras serta inovatif
- Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan --- mampu mengambil resiko yg wajar
- Kepemimpinan --- berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi, terbuka terhadap saran dan kritik
- Keorisinalan --- inovatif, kreatif, dan fleksibel
- Orientasi masa depan --- memiliki visi dan prespektif terhadap masa depan
The Officer of Advocacy of Small Business Administration (1989) oleh Dun Steinhoff dan John F. Burgess
(1993 : 37), kewirausahaan yg berhasil pada umumnya memiliki sifat sifat dan
kepribadian sbb : 1. kepercayaan diri; 2. kemampuan mengorganisasi; 3. kreativitas;
4. menyukai tantangan
CIRI CIRI UMUM KEWIRAUSAHAAN
1. Memiliki motif untuk berprestasi tinggi
Seorang wirausaha selalu berprinsip bahwa apa yg
dilakukan merupakan usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Indikator
memiliki motif berprestasi tinggi dalam kehidupan sehari-hari dpt tercermin
seperti mendapat Indeks prestasi kumulatif tertinggi, jumlah penjualan melebihi
target, kreatif menciptakan produk yg berbeda dari waktu ke waktu
2. Memiliki perspektif kedepan
Sukses adalah sebuah perjalanan bukan tujuan.
Setiap saat mencapai target sasaran, maka segera membuat target yg baru.
Perspektif seorang pengusaha akan dapat dibuktikan
berhasil atau tidak indikatornya dapat dilihat dari contoh sbb :
a. Sony Sugema, tokoh wirausaha yg sukses melalui
lembaga bimbingan belajar
b. Akio Morita,
pendiri dn pemilik Sony corp.
c. Bill Gates,
adalah orang pertama yg mempunyai konsep tentang masa depan computer.
3.
Memiliki kreativitas tinggi
Seorang
wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yg lebih dari non wirausaha.
Contohnya :
menjelang tahun 2000 sekelompok orang menjadi kaya raya karena berhasil menjual
ide “The millennium bug”, mengemas air minum steril kedalam botol sehingga air
langsung diminun tanpa dimasak.
Carol Kinsey goman (1991:) kreativitas berarti suatu gagasan baru, sedang
inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yg kreatif. Dalam kehidupan
sehari hari dapat dilihat :
- tampilan
iklan yg disajikan pada layar TV yg selalu berbeda walaupun hanya untuk
satu produk
- resep
masakan rasanya berbeda beda sesuai dengan cita rasa masing masing
pencipta menu
- bentuk pakaian dari para designer yg
selalu menunjukkan ciri khas tertentu
4. Memiliki sifat inovasi yg tinggi
Sifat inovatif dpt ditumbuh kembangkan dengan
memahami bahwa inovasi adalah suatu kerja keras, terobosan, dan kaizen
(perbaikan yg terus menerus). Contoh pelaku inovasi diantaranya
a. laboratorium obat obatan dan kosmetik
selalu melakukan penelitian dan percobaan untuk menemukan oat / kosmetik yg
baru.
b. Stasiun TV berlomba lomba menciptakan
program acara baru
5. Memiliki komitmen terhadap pekerjaan
Menurut Sony Sugema, terdapat tiga hal yg harus
dimiliki oleh wirausaha yg sukses yaitu mimpi, kerja keras, dan ilmu. Ilmu
disertai kerja keras tanpa impian bagaikan perahu berlayar tanpa tujuan. Impian
disertai ilmu tanpa kerja keras seperti orang bertapa. Impian disertai kerja
keras tanpa ilmu ibarat perahu berlayar tanpa nakhoda
6. Memiliki tanggung jawab
Ide dan pelaku seorang wirausaha tidak terlepas
dari tuntutan tanggung jawab, oleh karena itu komitmen sangat dibutuhkan dalam
pekerjaan sehingga mampu melahirkan tanggung jawab. Indikatornya adalah :
berdisiplin, berkomitmen, bersungguh sungguh, jujur, berdedikasi tinggi dan
konsisten.
7. Memiliki kemandirian atau
ketidaktergantungan terhadap orang lain --- adalah orang yg tidak suka
mengandalkan orang lain namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yg
dimiliki sendiri.
Wirausaha mandiri harus memiliki tiga jenis modal
yaitu :
a) Sumber daya internal wirausaha, misalnya
kepandaian, ketrampilan, keberanian dan visi
b) Sumber daya eksternal, misalnya uang untuk
modal usaha, jaringan sosial, serta jalur permintaan penawaran
c) Faktor X (kesempatan dan keberuntungan)
8. Memiliki keberanian
Inti dan tugas manajer adalah berani mengambil dan
membuat keputusan untuk meraih sukses dalam mengelola sumber daya, sedangkan
inti kewirausahaan adalah berani mengambil resiko untuk meraih peluang
9. Selalu mencari peluang
Seorang wirausaha sejati mampu melihat sesuatu
dalam perspektif atau dimensi yg berlainan pada satu waktu.
10. Memiliki jiwa kepemimpinan
Jiwa kepemimpinan sebagai faktor penting utk dpt
mempengaruhi orang lain, memberikan sinergi yg kuat demi terciptanya satu
tujuan. Jiwa kepemimpinan dapat tercermin pd praktek sehari hari, seperti
seorang kakak yg membimbing adiknya untuk belajar
11. Memiliki kemampuan manajerial
Dapat dilihat dari 3 kemampuan yaitu :
a) Kemampuan tehnik
b) Kemampuan pribadi personal
c) Kemampuan emosional
Contohnya Konsep pemasaran dalam jaringan
12. Memiliki kemampuan personal
Seorang wirausaha harus memperkaya diri dengan
kemampuan personal, indikatornya dalam kehidupan sehari hari seperti : Pemilik
toko roti dengan berbagai resep, pemilik bengkel dengan ketrampilan reparasi
berbagai motor, koreografer menguasai beberapa tarian dan bidang yg berbeda.
Memahami nilai nilai hakiki
kewirausahaann
Milton Rockeach (1973) membedakan
nilai menjadi 2 yaitu nilai sebagai sesuatu yang dimiliki seseorang dan nilai
sebagai sesuatu yang berkaitan dengan obyek. Sidharta Poespadibrata (1993 : 91) watak seseorang merupakan sekumpulan
perangai yg tetap, dapat dipandang sebagai sistem nilai. Milton Rockeach (1973)
watak yang melekat pada kewirausahaan dapat dipandang sebagai sistem nilai
kewirausahaan.
Catatan : ada 4 sistem nilai kewirausahaan yaitu
sistem nilai pragmatik, moralistik, afektif dan bauran.
Andreas A. Danandjaja (1986), Andreas Budihardjo (1991), Sidharta
Poespadibrata (1993 ), Dalam sistem nilai manajer terdapat dua kelompok nilai :
a.
Sistem
nilai pribadi (nilai primer pragmatik, moralisitik, afektif dan nilai bauran)
b.
Sistem
nilai organisasi atau kelompok
Dalam sistem nilai primer terdapat beberapa unsur yaitu perencanaan,
prestasi, produktivitas, kemampuan, kecakapan, kreativitas, kerja sama dan
kesempatan.
Dalam sistem nilai moralistik terkandung unsur unsur keyakinan, jaminan,
martabat, pribadi, kehormatan dan ketaatan.
Suyuti Jahya (1977) membagi nilai dalam dua dimensi :
- pasangan
sistem nilai kewirausahaan yang berorientasi materi dan non materi
- nilai nilai yang berorientasi pada
kemajuan dan kebiasaan
Model sistem nilai wirausaha
- wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi --- berani mengambil resiko
- wirausaha yang berorientasi kemajuan tetapi bukan untuk memperoleh materi --- tanggung jawab
- wirausaha yang berorientasi materi dengan berpatokan pada kebiasaan yang ada --- usaha dengan perhitungan feng shui
- wirausaha yang berorientasi non materi --- bergantung pada pengalaman, hal hal mistik, etnosentris dan taat pada tata cara leluhur
1. Percaya diri
kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan
keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas dan pekerjaan (SoesarsonoWidjandi,
1988 : 33) seseorang yang memiliki keprcayan diri cendeung memiliki keyakinan
akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer 1996: 7)
Catatan :
1. kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan
seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas tugasnya .
2. kepercayan diri berpengaruh pd gagasan, karsa,
inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras dan gairah
berkarya
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, memiliki dorongan kuat, energik,
dan berinisiatif
Catatan :
Berinisiatif
adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai sesuatu dengan tekad yg
bulat.
3. Keberanian mengambil resiko
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko
merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan.
Angelita S. Bajaro à Keberanian mengambil resiko adalah orang yang
selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik
Yuyun Wirasasmita (1994 : 2)à Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha
usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan
Geoffey G. Meredith (1996 : 37)à Wirausaha menghindari situasi resiko yang rendah
karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi resiko yang tinggi karena
ingin berhasil --- wirausaha menyukai
tantangan yang sukar namun dapat dicapai.
Meredith (1996 : 38), ada 2 alternatif atau lebih
yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengandung resiko dan alternatif yang
konservatif.
Pilihan terhadap resiko ini sangat tergantung pada
: (a) daya tarik setiap alternatif, (b) siap untuk mengalami kerugian, (c)
kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Kemampuan untuk mengambil resiko ditentukan oleh :
(a) keyakinan pada diri sendiri, (b) kesediaan menggunakan kemampuan dalam
mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan, (c) kemampuan
menilai situasi secara realistis
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki
sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan, tampil beda, mampu berfikir
divergen dan konvergen.
5. Berorientasi ke masa depan
Adalah orang yang memiliki prespektif dan
pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan
keberhasilan
6. Keorisinalan : kreativatas dan inovasi
Nilai inovatif, kreatif dan fleksibilitas
merupakan unsur-unsur keorisinalan seseorang. Yuyun Wirasasmita (1994 :7) : wirausaha
yg inovatif adalah wirausaha yg kreatif
dan yakin dengan adanya cara cara baru yg lebih baik dengan ciri ciri :
(a) tidak pernah puas dengan cara cara yang
dilakukan saat ini, walaupun cara tersebut sudah cukup baik
(b) selalu menuangkan imajinasi dalam
pekerjaannya
(c) selaliu ingin tampil beda / memanfaatkan perbedaan
Harvard’s theodore levitt mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan
menciptakan gagasan dan menemukan cara baru dalam melihat peluang dan
permasalahan yang ada. Inovasi
adalah kemampuan mengaplikasikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan dan
peluang yang ada.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kreativaitas mengandung pengertian :
- Penciptaan
atas sesuatu yang awalnya tidak ada
- Memperbaiki
masa lalu dengan cara yang baru
- Menggantikan
sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik
Catatan : rahasia kewirausahaan
dalam menciptakan nilai tambah terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi
utk memecahkan persoalan dan meraih peluang
Everett E. Hagen (1962 : 88) berpendapat bahwa ciri ciri kepribadian
inovasi yang kreatif sbb :
- Openess to experience ---
terbuka terhadap pengalamn
- Creative imagination ---
kreatif dalam berimajinasi
- Confidence and content in one’s own
evaluation --- cakap dan memiliki keyakinan atas penilaian dirinya
dan teguh pendirian
- Satisfaction in facing and attacking
problems and resolving confusion or inconsistency --- selalu
memliki kepuasan dalam memecahkan persoalan
- Has
a duty or responsibility to achieve --- memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk berprestasi
- Intelligence
and energetic --- memiliki kecerdasan dan energik
Tujuan memahami cara berpikir
kreatif dalam kewirausahaan
1. Persiapan
7 langkah untuk
memperbaiki pikiran agar dapat berpikir kreatif yaitu : (a) hindari sikap untuk
tidak belajar, (b) banyak belajar untuk bisa dijadikan inovasi , (c) diskusikan
ide ide dengan orang lain, (d) himpun artikel artikel penting, (e) temui
professional atau asosiasi dagang, (f) gunakan waktu untuk belajar pada orang
lain (g) kembangkan ketrampilan
2.
Penyelidikan
Mengembangkan pemahaman mendalam tentang masalah
atau keputusan mengenai penyelidikan.
3.
Transformasi
Adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang
ada tentang informasi yang terkumpul.
Catatan : konvergen adalah
kemampuan melihat persamaan dan hubungan diantara beragam data dan kejadian.
Divergen adalah kemampuan melihat perbedaan antara data dan kejadian yg
beraneka ragam .
4. Penetasan
Merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan
informasi yg terkumpul
5. Penerangan
yaitu ketika terdapat pemecahan spontan yang
menyebabkan adanya titik terang dan menghasilkan ide ide kreatif serta inovatif
7. Pengujian
Validasi keakuratan dan manfaat ide ide yang
muncul yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes
pemasaran.
8. Implementasi
adalah transformasi ide ke dalam praktek bisnis.
Roger Van Oech
”Whack
on the side of the head” mengidentifikasi 10 kunci mental dari
kreativitas atau hambatan hambatannya :
1. Searching
for the right answer --- menemukan hanya satu jawaban atau solusi yang benar
dalam memecahkan masalah
2. Focusing
on being logical --- berfokus pada pemikiran secara logika
3. Blindly
following on the rules --- berlindung pada aturan yang berlaku (kaku)
4. Constantly
being practical --- hanya terikat pada kehidupan praktis yang membatasi ide ide
kreatif
5. Viewing
play asa frivolous --- menganggap bahwa bermain adalah suatu yang tidak berguna
6. Becoming
everly specialized --- terlalu spesialisasi membatasi kemampuan untuk melihat
masalah lain
7.
Avoiding
ambiguity --- menghindari ambiguitas merupakan hambatan untuk berpikir kreatif
8. Fearing
looking foolish --- takut dianggap bodoh
9. Fearing
mistakes and failure --- takut menghadapi kesalahan dan kegagalan
10. Believing
that “I’m not creative” --- setiap orang berpotensi untuk kreatif
Zimmerer (1996 : 76) mengemukakan beberapa cara untuk
memotivasi karyawan agar memiliki kreativitas :
1. expecting
creativity --- memberi kewenangan untuk berkreasi
2. expecting
and tolerating failure --- memperkirakan dan menoleransi kegagalan
3. encouraging
curiosity --- kegagalan jangan dipandang sebagai suatu yang aneh
4. viewing
problem as challenges --- setiap kegagalan memberikan peluang untuk berinovasi
5. providing
creativity training --- menyediakan pelatihan berkreativitas
6. providing
support --- memberi dorongan dan bantuan
7. rewarding
creativity --- menghargai orang yang kreatif
8. modeling
creativity --- memberi contoh kreatif
Zimmerer
mengemukakan beberapa kaedah atau kebiasaan kewirausahaan yaitu :
- create, innovate and activate --- ciptakan, temukan
dan aktifkan
- Always be on the look for new opportunities ---
selalu mencari peluang baru
- keep it simple --- berpikir sederhana
- try it, fix it, do it --- selalu mencoba, memperbaiki
dan melakukannya
- shoot for the top --- selalu mengejar yang
terbaik,dan ingin cepat mencapai sasaran
- don’t ashamed to smart small --- jangan malu untuk
memulai dari hal hal yang kecil
- don’t fear failure: learn form it --- jangan takut
gagal; belajarlah dari kegagalan
- never give up --- tidak pernah menyerah atau berhenti
karena wirausaha bukan orang yang mudah menyerah
- go for it --- berusaha untuk terus mengejar apa yang
diinginkan
SIKAP DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHA
Memahami sikap dan
kepribadian wirausaha
Pendapat Alex inkeles dan David H. Smith (1974 : 19-24) mengemukakan
tentang kualitas dan sikap orang modern tercermin pada orang yang berpartisipasi yang
dimanifestasikan dalam bentuk sikap, nilai dan tingkah laku dalam kehidupan
sosial.
Ciri ciri orang modern :
- kesiapan
diri dan terbuka terhadap inovasi
- kebebasan
yang besar dari tokoh tokoh tradisional
- mempunyai
jangkauan pandangan yang luas
- berorientasi
pada masa sekarang dan yang akan datang
- memiliki
perencanaan dalam setiap kegiatan
- memiliki
keyakinan pada ilmu pengetahuan dan teknologi
- percaya
kehidupan tidak dikuasai oleh nasib
- meyakini
keadilan sesuai dengan prinsip masing masing
- sadar dan
menghormati orang lain (Siagian, 1975)
Harsojo (1978: 5) modernisasi merupakan sikap yang menggambarkan :
- keterbukaan
bagi perubahan dan pembaharuan
- kesanggupan
membentuk pendapat secara demokratis
- orientasi
pada masa kini dan masa depan
- yakin
terhadap kemampuan diri sendiri
- yakin
terhadap kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
- keberhasilan
merupakan hasil dari prestasi
Dusselman (1989 : 16) jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola pola tingkah
laku sbb:
1. inovasi, 2. keberanian menghadapi resiko, 3. kemampuan manajerial
(perencanaan, koordinasi, menjaga kelancaran usaha, mengawasi dan mengevaluasi
usaha), 4. kepemimpinan (memotivasi, melaksanakan dan mengarahkan tujuan)
Kathleen L. Hawkins & Peter A. Turla (1986) Kewirausahaan tergambar sbb
:
1.
Kepribadian
(kreativitas,disiplin diri, kepercayaan diri dll)
2.
Hubungan,
indikatornya komunikasi dan hubungan antar personal
3.
Pemasaran,
kemampuan menentukan produk dan harga, periklanan dan promosi
4.
Keahlian
dalam mengatur waktu (tujuan, perencanaan, penjadwalan,pengaturan pribadi)
5.
Keuangan
adalah sikap dan cara mengatur uang
David McClelland (1961 : 205) à 6 ciri perilaku kewirausahaan yaitu:
1.
Ketrampilan
mengambil keputusan dan resiko yang moderat
2.
Energik
khususnya kegiatan inovatif
3.
Tanggung
jawab individual
4.
Mengetahui
keputusan yang diambil sebagai indikator keberhasilan
5.
Mengatasi
berbagai kemungkinan dimasa mendatang
6.
Kemampuan
berorganisasi meliputi kepemimpinan dan manajerial
Ibnu Soedjono (1993) à perilaku kreatif dan inovatif tersebut
dinamakan tindakan wirausaha. Ciri cirinya sbb :
1.
Mengamankan
investasi terhadap resiko
2.
Mandiri
3.
Menciptakan
nilai tambah
4.
Mencari
peluang
5.
Berorientasi
ke masa depan
Menurut Suyuti Jahya (1977), faktor internal yang memiliki pengaruh adalah
Kemauan, kemampuan, dan kelemahan. Sedangkan faktor eksternal adalah kesempatan
atau peluang
MOTIF BERPRESTASI
KEWIRAUSAHAAN
Minat berwirausaha lahir dari motif ingin berpretasi adalah suatu nilai
sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai
kepuasan pribadi (Gede Anggan Suhandana 1980 : 55). Faktor dasarnya adalah kebutuhan
yang harus dipenuhi.
Kebutuhan menurut Abraham maslow adalah kebutuhan fisik, keamanan, harga
diri dan aktualisasi diri
Clayton Alderfer à ada 3 kelompok teori kebutuhan yaitu
teori Eksistensi, ketergantungan, dan pertumbuhan (existence, relatedness, and
growth - ERG)
- kebutuhan
akan eksistensi --- keperluan material yg harus ada
- ketergantungan
--- kebutuhan utk mempertahankan hubungan interpersonal
- pertumbuhan
--- kebutuhan intrinsik utk perkembangan personal
Catatan : motif berprestasi kewirausahaan terletak
pd kemauan dan kemampuan utk melakukan sesuatu yg lebih baik dan efisien
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri
ciri sbb :
Ø ingin mengatasi sendiri kesulitan dan
persoalan persoalan yang timbul pada dirinya
Ø memerlukan umpan balik yang segera untuk
melihat keberhasilan dan kegagalan
Ø memiliki tanggung jawab personal yang
tinggi
Ø berani menghadapi resiko dengan penuh
perhitungan
Ø menyukai tantangan secara seimbang
catatan : 1. kebutuhan akan kekuasaan --- hasrat
utk mempengaruhi,mengendalikan, dan menguasai orang lain
2. kebutuhan utk berafiliasi --- hasrat utk
diterima dan disukai orang lain
Victor Vroom membahas motivasi dalam teorinya yang disebut teori harapan
bahwa kecenderungan yang kuat untuk bertindak dalam satu arah bergantung pada
kekuatan harapan yang akan dihasilkan dari tindakannya dan ketertarikan lain yang
dihasilkan bagi seseorang.
Tiga varaibel yang saling berhubungan yaitu : Attractiveness --- imbalan yang
diperoleh dari pekerjaan Performance reward --- hubungan antara imbalan yang
diperoleh dan kinerja Effort performance linkage --- hubungan yang antara usaha
dan kinerja yang dihasilkan
P = f ( M x A ) P = performance (prestasi)
M
= Motivation (motivasi)
A
= ability (kemampuan)
M = f ( V1 x E ) V1
= Valensi tingkat pertama
E =
expectancy (harapan)
V2= f (VI x I ) V2
= Valensi tingkat kedua
I =
instrumental
Nasution (1982 : 26) dan Louis Allen (1986:70) ada
tiga fungsi motif yaitu :
- mendorong manusia untuk menjadi penggerak atau yang melepaskan energi
- menentukan arah perbuatan ke tujuan tertentu
- menyeleksi perbuatan – menentukan perbuatan2 yang harus dijalankan dan
menghindari peruatan yang tidak bermanfaat bagi pencapaian tujuan.
Entreprenuer’s
handbook (Yuyun
Wirasasmita) à beberapa alasan orang menjadi wirausaha :
- alasan keuangan --- mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan
tambahan
- alasan sosial --- memperoleh gengsi / status, dikenal dan dihormati
- alasan pelayanan --- membuka lapangan pekerjaan, memantau dan menimgkatkan
perekonomian masyarakat
- alasan pemenuhan diri --- menjadi atasan / mandiri, mencapai suatu yang
diinginkan, menghindari ketergantungan
Zimmerer (1996 : 3) à beberapa peluang yang dapat diambil dari
kewirausahaan, yaitu :
- peluang memperoleh kontrol atas kemampuan sendiri
- peluang memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh
- peluang memperoleh manfaat secara finansial
- peluang berkontribusi kepada masyarakat.
Posting Komentar