Assalamualaikum Wr Wb
Selamat pagi anak-anak ku semua,
Bagaimana Hari ini ?
Surat An-nas
Berpikir Positif
Cermati cerita berikut
Pada zaman dahulu, ada
seorang raja yang setiap pergi berburu selalu ditemani oleh seorang sahabatnya yang terkenal
akan ketakwaannya. Tiap kali raja menemui sesuatu
yang tidak mengenakkan,
sahabatnya selalu berkata, ”Semoga itu baik, Insya
Allah.” Kata-kata ini selalu diulang-ulang pada setiap kejadian yang secara lahir adalah kejadian buruk.
Pada suatu hari saat sang Raja berburu bersama sahabatnya, jari raja terkena tombak dan terpotong. Si sahabat berkata, ”Semoga itu baik, Insya Allah.” Raja marah dan memerintahkan pengawalnya untuk memenjarakan sahabatnya. Saat pengawal ditanya, ”Apa yang dikatakannya saat kalian menutup pintu penjara?” Pengawal menjawab, ”Ia hanya mengatakan, ”Semoga ini baik, Insya Allah”.
Suatu ketika, raja pergi
berburu lagi tanpa
ditemani sahabatnya. Ia tersesat di
hutan. Di hutan tersebut, terdapat sekelompok
orang yang menyembah berhala
dan tiap tahun mengorbankan orang kepada berhalanya tersebut.
Raja pun ditangkap oleh
kelompok tersebut. Namun, saat diperiksa, didapati jari raja tidak lengkap. Mereka pun
menolak mengorbankannya karena korban harus dalam
kondisi sempurna. Kemudian, raja dilepas dan ia kembali ke istananya.
Akhirnya, raja menyadari
kebenaran ucapan sahabatnya. Sahabat raja tersebut dikeluarkan dari penjara. Raja
bertanya, ”Ketika engkau mengatakan, ‘Semoga itu baik,
Insya Allah.” Saat jariku terpotong, aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah aku tidak jadi disembelih untuk
berhala karena fisikku tidak sempurna. Sekarang saat
engkau dipenjara, apakah kebaikan itu?” Sang sahabat menjawab, ”Andaikata saat itu saya bersamamu, mereka akan
menyembelih saya sebagai penggantimu.”
Jadi, jika kamu mendapat
kejadian buruk ucapkan: ”Semoga ini baik, Insya Allah.
Karena, boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu. Allah Swt. Maha
Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah/2:216). Oleh sebab itu, jangan pernah
beranggapan Allah Swt. meninggalkanmu dan tidak sayang
kepadamu saat kamu mendapat cobaan atau musibah atau sesuatu yang tidak menyenangkan.
(http://korananakindonesia.com/2011/03/16/berpikirlah-positif-bila-terkena-musibah/
dan disadur seperlunya).
Arti Berbaik Sangka
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata ”sangka” artinya duga atau taksir. Berbaik sangka adalah menduga yang baik
terhadap sesuatu.
Seorang siswa harus
selalu berbaik sangka atau berpikir positif terhadap orang tua,guru atau teman.
Berpikir positif adalah perilaku terpuji. Lawan kata berbaik sangkaadalah
berburuk sangka atau prasangka. Siswa yang baik akan menghindari prasangkaburuk
terhadap orang lain.
Allah Swt. di dalam Q.S.
al-hujurat/49:12 berfirman:
Artinya: ”Wahai
orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu
dosa dan janganlah kamu mencari-cari
kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.
Apakah ada di antara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat,
Maha Penyayang."
Di dalam Q.S. al-hujurat/49:12, Allah Swt. sudah
mengingatkan kita agar menjauhi prasangka
buruk, jangan mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang lain. Karena apa yang kita sangkakan belum tentu
kebenarannya. Di samping itu, diri kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita
jelek-jelekkan tersebut. Ayat
tersebut di atas didukung pula oleh hadis Rasulullah saw. berikut ini.
”. . . Hati-hati kalian
dari prasangka buruk karena zan/prasangka buruk itu adalah
sedusta-dusta ucapan.
Dan janganlah kalian memata-matai.” (H.R. al-Bukhori dan Muslim)
Dengan demikian, kita
tidak menjelek-jelekkan teman
kita yang ada di sekolah atau di lingkungan rumah.
Pikiran kita hendaknya tidak dipenuhi oleh
pikiran-pikiran yang negatif. Sebaliknya, kita berpikir
positif, jernih dan mendoakan kebaikan untuk
diri sendiri dan orang lain.
Contoh Berbaik Sangka
Setelah kita memahami
makna berbaik sangka, marilah kita cermati contoh-contoh perilaku berbaik sangka berikut ini.
- Tanpa curiga, Ahmad
meminjamkan uang jajannya kepada Karim untuk membeli buku.
- Kamila menerima
peraturan orang tuanya
untuk bangun pagi agar bisa
salat subuh berjamaah dan membersihkan
tempat tidur sendiri.
- Karlina menerima
aturan orang tuanya untuk
mengikuti les privat mengaji di
rumah, walaupun ia tidak keluar rumah
setelah pulang sekolah.
- Herman memahami
sahabatnya Zakaria
yang tidak ikut piknik ke Taman Mini
Indonesia Indah (TMII) karena ternyata
Zakaria harus mengikuti ujian renang.
- Apa arti berbaik sangka ?
- Tuliskan Q.S. Al Hujurat 49/12 ! beserta artinya
- Sebutkan 3 Contoh berbaik sangka !
Posting Komentar