Assalamualaikum Wr Wb
Selamat pagi anak-anak ku semua, Bagaimana Hari ini ?
Surat An-nas
A. Perhatikan cerita berikut ini.
Maryam
ditunjuk gurunya untuk mengikuti lomba pidato tingkat kecamatan
mewakili sekolahnya. Maryam belum bisa mengarang pidato sendiri,
ia minta bantuan kakaknya, Fahri. Setiap hari, Maryam melatih diri di muka
kaca di kamarnya. Dengan suara lantang dan fasih, Maryam berusaha latihan
pidato, kadang di kamar atau kadang di ruang tamu di hadapan ibunya.
Maryam tidak merasa kesulitan melafalkan ayat Al-Qur’an, namun demikian
gaya berpidato harus benar-benar dipelajarinya. Maryam sering merekam
para ustad atau ustadzah yang berceramah di televisi. Maryam masih
merasa grogi bila berpidato di depan orang banyak. Oleh karena itu, ia
minta ibundanya selalu mendampinginya saat ia berlatih. Hari pelaksanaan
lomba keterampilan agama Islam tiba. Maryam merasa sudah siap lahir dan batin.
Ketika namanya dipanggil panitia untuk tampil, Maryam segera ke mimbar dan berpidato sesuai latihan. Panitia memberi batasan waktu 30 menit. Batas waktu itu dimanfaatkan Maryam dengan baik. Maryam membawakan pidato dengan tema hormat kepada orang tua. Para penonton memberi tepuk tangan setelah Maryam turun dari mimbar. Tiba saat yang mendebarkan Maryam, yaitu pengumuman juara pidato. ”Para hadirin dan anak-anak yang berbahagia, kami akan mengumumkan para pemenang pidato", suara Pak Karim, salah seorang panitia lomba pidato. Maryam dan para peserta lomba pidato lainnya berdebar dan harap-harapcemas.
B. Memahami Makna Qadar
Qadar atau takdir adalah segala ketentuan Allah Swt. yang telah berlaku terhadap semua makhluk-Nya. Namun, qadar dapat diubah dengan usaha manusia atau ikhtiar. Seperti kisah ikhtiar Maryam di atas yang gigih berlatih pidato, akhirnya membuahkan hasil menjadi juara pertama pidato dalam kegiatan lomba keterampilan agama Islam.
Ikhtiar artinya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya. Sesuatu itu terjadi atau tidak terjadi pasti ada sebabnya. Kita bekerja keras sehingga berhasil dan sukses. Keberhasilan usaha bergantung pada gigih atau tidaknya usaha kita. Untuk mencapai keberhasilan, diperlukan kehati-hatian pada banyak faktor. Misalnya, Allah Swt. memberikan modal kecerdasan kepada kita. Hendaknya modal itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan diri sendiri mengejar cita-cita. Kesuksesan tidak datang sendiri, tetapi diusahakan dengan sungguh-sungguh. Artinya, kita ingin menjadi anak pintar harus ikhtiar atau belajar dengan giat. Seperti firman Allah Swt. di dalam Q.S. ar-Ra’d/13:11 berikut.
Artinya: ”Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Setiap manusia wajib berusaha agar dapat mengubah
nasibnya. Kita tidak boleh menyerah pada kesulitan-kesulitan sebelum berusaha.
Kita diwajibkan berusaha. Segala sesuatu yang kita
peroleh tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan. Misalnya, kita melihat sahabat menjadi juara kelas atau juara lomba matematika atau juara membaca Al-Qur’an, hal itu diperoleh dengan belajar keras, perjuangan dan usaha yang sungguh-sungguh.
C. Contoh-Contoh Qadar
Berikut contoh-contoh qadar.
- Menjadi pintar dan menjadi juara kelas karena belajar dan berdoa.
- Menjadi juara lomba pidato atau juara lomba cerdas cermat karena gigih berlatih.
- Menjadi anak yang disenangi dalam pergaulan karena ramah dan suka menyapa kepada siapa saja.
- Menjadi anak yang pandai membaca al-Qur'an dan menjadi qari/qariah terbaik di sekolah atau sampai ke tingkat provinsi harus usaha yang gigih.
D. Hikmah Beriman kepada Qadar Setelah memahami makna dan tahu contohcontoh qadar, kamu bertambah yakin tentang karunia yang diberikan Allah Swt.. Untuk itu, marilah kita simak hikmah qadar berikut ini. Seseorang yang beriman kepada qadar akan bersikap dan berperilaku, antara lain sebagai berikut.
- Menyadari bahwa semua cita-cita yang diinginkan harus diusahakan.
- Memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tugas. Misalnya mengerjakan PR sendiri.
- Giat dan disiplin dalam belajar. Misalnya, sebelum berangkat tidur, harus belajar terlebih dahulu.
1. Jelaskan pengertian qadar!
2. Sebutkan 2 contoh qada!
3. Sebutkan 2 contoh qadar?
4. Sebutkan satu hikmah beriman kepada qada!
5. Sebutkan satu hikmah beriman kepada qadar!
Posting Komentar