Assalamualaikum Wr Wb
Selamat pagi anak-anak ku semua,
Bagaimana Hari ini ?
Surat An-nas
Baik anak-anak ku setelah membaca surat-surat pendek kita mulai pembelajaran kita hari
B. Memahami Makna Berinfak dan Bersedekah
1. Perhatikan cerita berikut ini!
Randi mengajak teman-teman kelas VI untuk menyumbang
pembelian pupuk tanaman singkong,
tanaman obat dan bunga-bunga di halaman sekolah.
Namun, ada teman yang setuju dan ada yang tidak setuju. ”Teman-teman, dua hari yang lalu aku sebagai ketua kelas diminta
wali kelas, Pak Mansyur untuk
memelihara lingkungan sekolah. Bagaimana jika di halaman samping ditanam singkong dan tanaman obat, sedangkan
di halaman depan ditanam
bunga-bunga?” tanya Randi, teman-temannya
manggut-manggut.
”Bagaimana caranya?” tanya Rudi.
”Hari Sabtu dan Minggu kita minta izin untuk mencangkul
dan tentunya dibantu penjaga sekolah,”
jelas Randi.
”Oke, kami setuju, tetapi bagaimana cara pemeliharaannya?” tanya Karim.
”Nah, teman-teman, bagaimana
jika setiap kita menyumbang untuk
membeli pupuk”, ungkap Randi.
”Randi, aku tidak setuju menyumbang untuk pupuk. Itu kan
tugas penjaga sekolah!” ucap
Bondan kepada Randi.
”Aku juga malas nyumbang. Nanti kalo singkong itu sudah
besar-besar, yang mengambil
hasilnya penjaga sekolah," Malik menimpali.
”Jangan berburuk sangka kepada penjaga sekolah kita,” jawab
Randi.
”Randi, aku ada usul” ucap Karim sambil mengacungkan tangannya.
”Ya, Karim, silakan!” Randi mempersilakan.
”Begini teman-teman, bagaimana kalau teman-teman yang
memelihara ayam atau kambing
membawa pupuk kandang. Jadi, tak usah nyumbang uang,” jelas Karim.
”Wah, usul yang bagus itu! Aku setuju,” ungkap Hikmah dan
Kamila. Selaku Wali Kelas, Bapak
Mansyur setuju dengan ide siswa-siswinya yang
kreatif untuk memanfaatkan lahan kosong di sekolah.
”Bapak setuju, ide kalian bagus. Jika tanaman singkong
tumbuh subur, bisa kita nikmati
umbinya kelak,” ujar Pak Mansyur yang sejak awal mengamati diskusi murid-muridnya.
”Iya, anak-anak, selaku guru Pendidikan Agama Islam, Ibu
Hikmah setuju dengan ide kalian
karena tanaman singkong dan obat bisa disedekahkan
kepada siapa saja yang membutuhkan. Sedekah itu bisa berupa uang atau bisa berupa barang atau jasa. Misalnya, ada
yang butuh tanaman kumis kucing,
lalu kalian memberikannya, berarti kalian sudah bersedekah,” jelas Bu Hikmah.
”Jadi, berinfak dan bersedekah tidak hanya di masjid saja,
ya, Bu Hikmah?” tanya Maryam.
”Benar, Maryam. Bersedekah dapat dilakukan di mana saja, dan
dengan apa saja, asalkan ikhlas
karena Allah Swt.,” jawab Bu Hikmah.
"Alhamdulilah, Bapak Mansyur dan Bu Hikmah setuju.
Jadi, bagi teman-teman yang mau
nyumbang dengan uang boleh, dengan pupuk kandang
boleh, ada yang punya tanaman obat atau bunga silakan dibawa, agar dapat kita tanam di sekolah,” ungkap Randi
bersemangat. Musyawarah kecil yang
dilakukan Randi dan teman-temannya selesai
setelah pembagian kelompok.
2. Makna Infak dan Sedekah
Berinfak dan bersedekah dapat dilakukan kapan saja dan dapat
mempergunakan uang atau barang.
Untuk lebih paham lagi, marilah kita cermati pengertian infak dan sedekah. Kata infak diambil dari akar kata:
nafaqa yang berarti keluar.
Sementara dalam kamus Arab ”Al-Azhar” kata ‘infak’ berarti perihal menafkahkan atau membelanjakan. Pengertian di atas didukung oleh firman
Allah Swt. dalam Q.S. a¯-°alaq/65:7 berikut ini:
Artinya: ”Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi
nafkah menurut kemampuannya, dan
orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi
nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan
(sesuai) dengan apa yang diberikan
Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.” (Q.S. a¯-°alaq/65:7)
Jadi, infak (infaq) diartikan mengeluarkan/menyerahkan
sesuatu harta benda sesuai dengan
kemampuannya. Allah Swt. tidak membebani seseorang untuk berinfak melainkan sesuai dengan rezeki yang diperolehnya dari
Allah Swt. Yakinlah, bahwa Allah Swt. akan
mengganti apa yang telah diinfakkan dengan
berlipat ganda. Barang yang
kita infakkan atau sumbangkan jangan takut berkurang, bahkan Allah Swt. berjanji akan menggantinya.
Seperti firman-Nya di dalam Q.S. as-Saba 34:39 berikut ini:
Artinya: ”. . . dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan
menggantinya . . .” (Q.S. as-Saba’ 34:39)
Sedekah berasal dari akar kata șadaqa berarti sesuatu yang
benar atau jujur. Definisi sedekah
adalah suatu pemberian yang dilakukan seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela
tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
Juga sedekah dapat diartikan sebagai suatu pemberian yang dilakukan seseorang sebagai kebajikan yang hanya
mengharap pahala dan rida Allah Swt. semata. Bersedekah tidak hanya berupa harta
benda, tetapi bisa berupa jasa dan tindakan.
Misalnya, tersenyum kepada sahabat atau gurumu adalah sedekah. Atau, jika di dekat rumahmu ada masjid
yang sedang dibangun. Ternyata kamu tidak
bisa menyumbang uang dan barang, kamu bisa juga bersedekah tenaga. Untuk lebih memahami makna infak dan
sedekah cermatilah perbedaan keduanya
berikut ini.
Berinfak dan bersedekah adalah wujud dari rasa syukur kepada
Allah Swt. Berinfak dan bersedekah
adalah perbuatan sunah. Berinfak dan bersedekah harus dilaksanakan dengan tulus karena Allah Swt. Bagi orang yang
diberi bantuan, hendaknya bantuan
digunakan untuk keperluan yang baik dan tidak melanggar syariat Islam.
Posting Komentar