Assalamualaikum Wr Wb
Selamat pagi anak-anak ku semua,
Bagaimana Hari ini ?
Surat An-nas
Baik anak-anak ku setelah membaca surat-surat pendek kita mulai pembelajaran kita hari
A. Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s.
4.
Menyaksikan Kekuasaan Allah Swt.
Dalam
al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 260, dijelaskan bahwa
Nabi Ibrahim a.s. berdoa kepada Allah Swt. memohon
supaya diperkenankan melihat kekuasaan-Nya.
“Ya
Allah, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan
makhluk yang sudah mati”,0
demikian suatu hari Nabi Ibrahim a.s. berdoa.
Keinginan itu dikabulkan.
Kemudian, Allah Swt. menyuruh Nabi Ibrahim a.s.
menangkap empat ekor burung. Setiap burung diberi tanda.
Selanjutnya, burung itu dicincang. Bagian-bagiannya
dicampur satu sama lain. Potongan
tubuh
keempat burung itu dibawa. Lalu, diletakkan di puncak
empat buah bukit. Keempat bukit itu letaknya berjauhan
satu sama lain. Kemudian,
Allah Swt. memerintahkan kepada Nabi Ibrahim
a.s. memanggil burung-burung itu. Dengan izin Allah
Swt., burung-burung itu hidup kembali. Semuanya utuh
seperti sediakala.
Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu. Tak ada yang sanggup
menghalangi kehendak-Nya. Hanya dengan kata kun
(jadilah), hal yang dikehendaki-Nya pasti terbukti. Allah Mahakuasa, menghidupkan yang
mati sangatlah mudah
bagi-Nya. Nabi Ibrahim a.s. telah melihatnya sendiri.
Hatinya makin mantap, keyakinannya makin kuat, keimanannya
makin hebat.
5.
Berdakwah kepada Ayahnya
Azar
tidak hanya pembuat patung, tetapi ia juga menyembah
patung. Sebelum berdakwah kepada penduduk
Babilonia, Nabi Ibrahim a.s. harus menyadarkan dulu
ayahnya. Berdakwah kepada ayahnya tidaklah mudah karena
ayahnya tetap bersikukuh dengan keyakinannya. Usaha
Nabi Ibrahim a.s. sudah maksimal, Allah Swt. Yang menentukan.
Sebagai anak, Nabi Ibrahim a.s. sangat ingin
menyelamatkan ayahnya. Sikap ayahnya yang menolak
ajaran Allah Swt. tidak membuat Nabi Ibrahim a.s.
larut dalam kesedihan. Sikapnya tetap teguh untuk menyebarkan
pesan-pesan Allah Swt.
6.
Raja Namrud yang Zalim
Raja
Namrud memerintah dengan kejam. Semua orang harus
taat, tidak boleh melawannya. Jika ada yang berani melawan, nyawa taruhannya. Rakyat
hidup bagaikan budak.
Keadaan itu tidak membuat Namrud puas. Ia merasa
dirinya layak disembah. Ia ingin dipertuhankan. Ia
berpikir, rakyat pasti mau menyembahnya. Patungpatung yang tak bernyawa saja disembah,
apalagi raja yang
sangat berkuasa.
Tugas Agama Islam
- Bagaimana sikap Nabi Ibrahim a.s. melihat ayahnya dan kaum Babilonia menyembah patung-patung
- Mengapa Nabi Ibrahim a.s. menolak permintaan ayahnya supaya menyembah patung-patung sesembahan masyarakat Babilonia?
- Apa
yang dilakukan Nabi Ibrahim a.s. terhadap patungpatung yang menjadi sesembahan Raja Namrud
dan kaum Babilonia?
- Apakah
Nabi Ibrahim a.s. berhasil mengajak ayahnya beriman
kepada Allah Swt.?
Posting Komentar