Assalamualaikum Wr Wb

Selamat pagi anak-anak ku semua, 

Bagaimana Hari ini ?

Semoga masih semangat untuk belajar nya ya!


Siapa hari ini yang tidak mengerjakan shalat subuh ? ingat shalat adalah kewajiban kita sebagai muslim dan harus dijalankan


Sebelum Memulai Pembelajaran Marilah kita membaca asmaul husna, Surat Al-Fatihah dan membaca surat-surat pendek agar hafalan kita tidak hilang dan semoga Allah memberikan keberkahan pada kegiatan BDR Kita hari ini.
klik youtube di bawah





Surat An-nas


Surat Al-falaq

Surat Al ikhlas
Surat Al-Lahab

Doa Belajar


Doa Orang Tua


Baik anak-anak ku setelah membaca surat-surat pendek kita mulai pembelajaran kita hari  


Pelajaran 1 Memahami Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Mā’ūn


KOMPETENSI DASAR :

1.1 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartīl

2.1 Menunjukkan sikap kerja sama dan peduli sebagai implementasi pemahaman makna Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Mā’ūn

3.1 Memahami makna Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Mā’ūn dengan baik dan tartīl

4.1 Menunjukkan hafalan Q.S.at-Tīn dan Q.S. al-Mā’ūn dengan lancar


klik youtube dibawah



Apakah kamu mengalami kesulitan membaca Surat al-Mā’ūn di atas? Jika mengalami kesulitan, maka cobalah baca penggalan ayat Surat al-Mā’ūn berikut ini.




Surat Al-Mauun surat ke 107, Al-Mauun artinya barang-barang yang berguna, surat Al-Mauun diturunkan di kota Mekah, termasuk surah Makiyah, surat ini berjumlah 7 ayat. Surat Al-Mauun menceritakan tentang orang-orang yang mendustakan agama, pendusta agama dalam surah ini berkaitan dengan seseorang yang mengaku beriman, namun tidak memberikan kepedulian pada masyarakat yang mengalami kesusahan secara ekonomi dan terlantar. Agama dijadikannya sebagai formalitas dan abai dengan jiwa sosial yang diajarkan dalam Islam.

Allah Swt. mengawali surat ini dengan pertanyaan “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?” Pertanyaan itu dijawab sendiri oleh Allah Swt ز, seperti berikut. Orang yang mendustakan agama itu mempunyai ciri sebagaimana berikut.

1. Orang yang menghardik anak yatim. Menghardik maksudnya membentak atau menyakiti fisik maupun perasaannya. Misalnya mengatakan kepada mereka “Hei anak yatim”.

2. Orang yang tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Kemudian Allah Swt. mengemukakan orang yang celaka, yaitu:

a. Orang yang lalai dari Çalatnya,

b. Berbuat ria (mempertontonkan amal perbuatan baiknya kepada orang lain), dan

c. Orang yang enggan (menolong dengan) memberikan bantuan barang berguna.

Sikap terpuji apa sajakah yang dapat diambil dari ayat di atas?

Sikap terpuji yang dapat diambil dari ayat di atas dan perlu kita amalkan ialah:

• Mencintai dan menyayangi anak yatim. Misalnya kita berteman dengan baik, bertutur kata yang santun kepada mereka. Bila kita yatim, maka berbuat yang santun terhadap sesama saudara yatim.

• Menyayangi dan memberi makan orang-orang miskin. Sudah menjadi kewajiban bagi orang yang punya (kaya) membantu orang yang tak berpunya (miskin).

• Salat ditegakkan atau dilakukan tepat waktu. Apabila tiba waktu salat bersegeralah menunaikannya, pasti beruntung.

• Hindari perbuatan ria yang mempertontonkan amal perbuatan baiknya. Misalnya memamerkan sesuatu yang dimilikinya kepada orang lain hanya untuk berbangga diri.

• Hendaklah memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan. Mengapa? Karena manusia itu adalah makhluk sosial, satu dengan lainnya saling membutuhkan.




Artinya :

1. Demi (buah) tin dan (buah) zaitun,

2. demi gunung Sinai,

3. dan demi negeri (Makkah) yang aman ini,

4. sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

5. Kemudian, kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,

6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Maka, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.

7. Maka, apa alasanmu (wahai orang kafir) mendustakan hari Pembalasan setelah (adanya buktibukti)

itu?

8. Bukankah Allah hakim yang paling adil?

Ayo Menghafal al-Qur’ān Surat at-Tin

B. Menghafal Surat at-Tin

Cara mudah menghafal, mulailah dari ayat pertama. Bacalah berulang-ulang sampai hafal. Lanjutkan ayat kedua dengan cara yang sama sampai hafal. Kemudian ayat ketiga dengan cara yang sama sampai hafal. Untuk memantapkan hafalan tiga ayat tersebut, ulangilah seraya meminta kepada ayah atau ibu untuk menyimak hafalanmu ayat satu, dua, dan tiga sekaligus sampai mahir.

 


Setelah tiga ayat di atas hafal dan lancar, maka hafalan dilanjutkan ke ayat keempat sampai lancar. Setelah itu dilanjutkan ayat kelima, dibaca secara berulang-ulang sampai hafal dan lancar. Untuk memantapkan hafalan ayat pertama sampai dengan ayat kelima, ulangilah hafalan tersebut mulai dari ayat pertama sampai dengan ayat kelima dengan meminta bantuan kepada ayah/ibu, atau teman untuk menyimaknya.

 


Setelah kelima ayat sebelumnya hafal dengan mahir dan lancar, maka hafalan boleh dilanjutkan ke ayat keenam saja karena ayatnya panjang. Caranya seperti menghafal ayat pertama, yaitu diulang-ulang sampai hafalan mahir dan lancar.

 


Untuk memantapkan hafalan ke enam ayat sebelumnya, maka bersabarlah mengulangi kembali hafalan ayat pertama sampai dengan ayat keenam. Setelah itu baru boleh melanjutkan hafalan ayat ketujuh dan kedelapan.

 


Terakhir, semua hafalan dari ayat pertama sampai dengan ayat kedelapan surat at-Tin harus bagus dan mantap baik hafalan maupun panjang pendek bacaan, dan pelafalan setiap huruf. Dengan demikian, sudah siap untuk

Mengapa Dinamakan Surat at-Tin?

Surat ini dinamakan at-Tin diambil dari kata at-Tin yang terdapat pada ayat pertama yang artinya buah Tin. Surat at-Tin adalah surat ke-95 dalam al-Qur’ān yang berjumlah 8 ayat dan termasuk golongan surat yang turun di Mekah atau disebut juga surat Makkiyyah.

Amati gambar berikut!



Kandungan Surat at-Tin

Ayat Pertama

Tin adalah buah yang enak dan lembut serta cepat dicerna. Ia menjadi obat yang banyak manfaatnya, memperhalus fisik, mengencerkan dahak, membersihkan ginjal, menghancurkan batu pada saluran air seni, menggemukkan badan dan dapat melonggarkan rongga hati dan limpa. Zaitun adalah buah yang memiliki keistimewaan karena kandungan minyaknya yang berlimpah sehingga dapat dipergunakan di daerah yang kurang memiliki minyak.

Ayat Kedua

Gunung Sinai terletak di Semenanjung Sinai, lintasan antara Tanah Mesir ke Israil, Arab, dan Mesopotamia. Gunung setinggi 2,285 meter ini juga dikenal dengan nama Jabal Musa (Gunung Nabi Musa), karena di tempat ini, Nabi Musa menerima wahyu pertama dan diangkat menjadi Rasul. Pada malam mi’rāj, Rasulullah saw. berhenti sebentar di tempat ini dan melaksanakan salat sebagai penghormatan beliau pada kesucian tempat tersebut.


Ayat Ketiga

Kota yang aman adalah kota Mekah. Kota ini disebut dengan kota yang aman karena siapa pun yang memasukinya terjaga keamanan dan keselamatannya. Kota Mekah juga disebut sebagai Ummul Qurā’ dan Tanah yang Aman. Kota ini banyak menyimpan sejarah sejak zaman Nabi Ibrahim a.s.


Ayat Keempat

Allah Swt. menjadikan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Proses kejadian manusia tidak sama dengan kejadian makhluk-makhluk lain. Manusia memiliki akal, jasmani, rohani, dan nafsu. Anggota tubuh manusia serasi dan seimbang sehingga tampak indah, cantik, dan memudahkan untuk melakukan kegiatan. Sedangkan hewan hanya memiliki jasmani dan nafsu saja. Manusia harus mampu menjaga keseimbangan yang dimilikinya agar supaya menjadi mulia. Apabila manusia mengutamakan nafsunya, maka ia turun derajatnya seperti hewan. Selain rohani, manusia dibekali dengan akal pikiran agar supaya dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

Ayat Kelima

Allah Swt. mengingatkan manusia, sekali pun mereka sempurna, tetapi dapat turun derajatnya menjadi hina karena pengetahuan, sikap, dan perilakunya apabila telah keluar dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. melalui rasul-Nya.

 


Ayat Keenam

Orang-orang yang tidak pernah hina adalah mereka yang beriman dan melaksanakan amal sālih. Orang yang demikian itu akan selamat dari kehinaan dunia dan akhirat.


Ayat Ketujuh

Pada hari kiamat nanti ada hari pembalasan terhadap perbuatan manusia yang baik dan buruk. Manusia seharusnya tidak meragukan adanya hari pembalasan, karena Allah Swt. sudah menunjukkan bukti-buktinya. Allah Swt. memberikan akal kepada manusia untuk berpikir tentang ciptaan-Nya, dan hati untuk merasakan iman. Pertanyaan Allah Swt. itu untuk mengingatkan adanya hari kiamat agar manusia tidak lupa dan lalai sehingga terjerumus dalam dosa dan kehinaan.

Ayat Kedelapan

Allah Swt. adalah Yang Maha Mengetahui, sebagus-bagus pencipta dan pengatur segala urusan. Allah Swt. yang memberi keputusan atas segala persoalan. Tiada perbuatan walau sekecil atom pun yang dapat terlepas dari pengadilan-Nya. Pengadilan Allah Swt. adalah sebaik-baik pembuat keputusan.

Allah Swt. Maha Pengasih kepada hamba-Nya. Ia senantiasa mengingatkan agar manusia tidak lupa diri. Jika ternyata manusia masih melakukan dosa, maka karena keadilan-Nya, manusia akan menanggung akibat dan pembalasan atas dosanya itu. Allah Swt. juga telah menyiapkan kenikmatan bagi orang yang menjalankan syari’atnya.



TUGAS / PENILAIAN HARIAN AGAMA ISLAM

1. Al-Ma’uun artinya ....

A. Gajah

B. Barang berguna

C. Air

D. Sapi

 

2. Surat Al-Ma’uun terdiri atas ... ayat.

A. 4

B. 5

C. 6

D. 7

 

3. Al-Ma’uun termasuk surat ....

A. Makiyyah

B. Malikiyyah

C. Madaniyah

D. Misriyah

 

4. Kalimat yang berbunyi “Alladziina hum yuraauun” adalah ....





5. Lewat surat Al-Ma’uun, Allah SWT mengingatkan kita untuk ....

A. Melaksanakan shalat

B. Mengeluarkan zakat

C. Tidak melalaikan shalat

D. Menunjukkan shalat kita kepada orang lain

 

6 Kata ini mengandung alif lam ....



A. Syamsiyah

B. Qomariyah

C. Hijaiyah

D. Haliyah

 

7. At-Tiin artinya adalah ....

A. Buah Zaitun

B. Buah Anggur

C. Buah Tiin

D. Buah Kurma

 

8 Arti dari ayat tersebut adalah ....



A. Demi gunung sinai

B. Dan demi Negeri (Mekah) yang aman ini

C. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

D. kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya

 

9. Hukum bacaan potongan ayat di samping adalah ....



A. Mad Layyin

B. Alif Lam Syamsiyyah

C. Qolqolah kubra

D. Idzhar Syafawi

 

10. Surat At-Tiin surat yang ke- ... di dalam Al-Qur’an.

A. 94

B. 95

C. 96

D. 97




klik gambar di bawah untuk kirim foto absen 
dan mengerjakan Penilaian Harian melalui google formulir

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama