Assalamualaikum Wr Wb

Selamat pagi anak-anak ku semua,

Bagaimana Hari ini ?

Semoga masih semangat untuk belajar nya ya!

Siapa hari ini yang tidak mengerjakan shalat subuh ? ingat shalat adalah kewajiban kita sebagai muslim dan harus dijalankan

Sebelum Memulai Pembelajaran Marilah kita membaca asmaul husna, Surat Al-Fatihah dan membaca surat-surat pendek agar hafalan kita tidak hilang dan semoga Allah memberikan keberkahan pada kegiatan BDR Kita hari ini.





Surat An-nas


Surat Al-falaq


Surat Al ikhlas
Surat Al-Lahab

Doa Belajar


Doa Orang Tua


Baik anak-anak ku setelah membaca surat-surat pendek kita mulai pembelajaran kita hari  


kisah Nabi Ibrahim




C. Kisah Nabi Ibrahim a.s

Nabi Ibrahim a.s lahir di Babilonia (sekarang Irak). Ayahnya bernama Azar bin Nahur. Kala itu, Babilonia dipimpin oleh seorang raja yang sangat zalim, yaitu Namrud bin Kan’an bin Kush. Babilonia adalah negeri yang kaya. Rakyatnya hidup makmur, tetapi mereka tidak mengenal Allah SWT. Penduduk Babilonia justru menyembah patung. Lucunya, patungpatung itu dibuat oleh mereka sendiri.

Nabi Ibrahim a.s memiliki anak bernama Ismail dan Ishaq. Antara Ismail dan Ishaq berbeda ibu, tetapi ayahnya tetap Ibrahim. Ibunda Ismail bernama Hajar dan ibunda Ishaq bernama Sarah. Menurut riwayat, keturunan nabi Ishaq a.s menurunkan nabi Musa a.s. dan dari keturunan nabi Ismail a.s. menurunkan nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, nabi Ibrahim a.s. dikenal sebagai Bapak Para Nabi. Kehidupan nabi Ibrahim a.s. Ibrahim sejak kecil hidup di lingkungan yang penuh kemusyrikan dan kekufuran. Beliau dibesarkan oleh seorang ayah yang tidak seiman dengannya. Ayah Ibrahim ahli dalam memahat patung. Patung-patung ini dijual kepada penduduk Babilonia. Patung-patung itulah yang kemudian dijadikan sesembahan. Ayah Ibrahim menyuruh Ibrahim untuk menjual patung-patung itu. Namun, berkat bimbingan Allah SWT., Ibrahim dengan halus menolak perintah ayahnya. Menurut Ibrahim, kebiasaan penduduk Babilonia, termasuk ayahnya sendiri keliru. Satu-satunya cara menyadarkan penduduk Babilonia kembali ke jalan yang benar adalah menyadarkan atas kelemahan patung sebagai sesembahan. Hanya Allah SWT. Yang Maha Esa dan Mahakuasa yang berhak disembah. Dialah pencipta alam semesta beserta isinya. Patung-patung itu tidak dapat membela dirinya sendiri, apalagi membela kawannya. Berdakwah kepada Ayahnya Azar tidak hanya pembuat patung, tetapi ia juga menyembah patung. Sebelum berdakwah kepada penduduk Babilonia, Nabi Ibrahim a.s. harus menyadarkan dulu ayahnya. Berdakwah kepada ayahnya tidaklah mudah karena ayahnya tetap bersikukuh dengan keyakinannya. Usaha Nabi Ibrahim a.s. sudah maksimal, Allah SWT. yang menentukan. Sebagai anak, Nabi Ibrahim a.s. sangat ingin menyelamatkan ayahnya. Sikap ayahnya yang menolak ajaran Allah SWT. tidak membuat Nabi Ibrahim a.s. larut dalam kesedihan. Sikapnya tetap teguh untuk menyebarkan pesan-pesan Allah SWT.

Raja Namrud memerintah dengan kejam. Semua orang harus taat, tidak boleh melawannya. Jika ada yang berani melawan, nyawa taruhannya. Rakyat hidup bagaikan budak. Keadaan itu tidak membuat Namrud puas. Ia merasa dirinya layak disembah. Ia ingin dipertuhankan. Ia berpikir, rakyat pasti mau menyembahnya. Patung-patung yang tak bernyawa saja disembah, apalagi raja yang sangat berkuasa.

Nabi Ibrahim a.s. berdakwah tak kenal lelah, tetapi penduduk Babilonia menolak keras. Mereka tetap pada keyakinannya menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri. Namun, Nabi Ibrahim a.s. tidak kehilangan akal. Ada rencana lain, barangkali penduduk Babilonia memerlukan bukti. Orang-orang Babilonia mempunyai suatu tradisi, yaitu setiap tahun mereka pergi meninggalkan negerinya. Sewaktu raja Namrud dan kaumnya meninggalkan negeri, kampung mereka ditinggalkan kosong. Kesempatan itu dipergunakan Nabi Ibrahim a.s. untuk menghancurkan patung-patung Raja Namrud dan kaumnya. Dengan kapak yang telah dipersiapkan, mulailah nabi Ibrahim a.s. menghancurkan patung-patung itu satu per satu. Hanya satu patung yang paling besar tidak dihancurkan. Lalu, kapak yang dipergunakan menghancurkan patung-patung itu dikalungkan di leher patung yang paling besar tadi.

Ketika raja Namrud dan kaumnya datang ke pusat pemujaan, betapa terkejutnya mereka semua karena patung-patung sembahan mereka hancur. Maka, tak pelak lagi, Ibrahimlah yang dituduh. Nabi Ibrahim a.s. akhirnya dipanggil dan diadili. Raja Namrud bertanya kepada nabi Ibrahim a.s., “Apakah kamu yang menghancurkan patung-patung sesembahan kami?” “Aku piker barangkali berhala besar itulah yang melakukannya. Bukankah kapak yang ada di lehernya yang membuktikan perbuatannya?” kata Ibrahim. “Mana mungkin berhala bisa berbuat seperti itu!” kata Namrud. “Kalau begitu mengapa engkau sembah patung yang tidak bisa berbuat apa-apa?” kata Ibrahim. Mendengar pernyataan nabi Ibrahim a.s. itu, orang-orang yang menyaksikan banyak yang sadar. Selama ini mereka telah menyembah patung-patung yang tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar, tidak bisa bicara. Melihat keadaan demikian Raja Namrud makin murka. Raja Namrud akhirnya memutuskan bahwa nabi Ibrahim a.s. harus dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup. Setelah kayu bakar dikumpulkan nabi Ibrahim a.s. diikat dan dilempar dengan alat pelontar yang membara. Api menjalar mendekati nabi Ibrahim a.s. akan tetapi, ia tetap tenang. Hatinya bertawakal. Ia yakin Allah SWT. tak akan membiarkannya. Allah SWT. memerintahkan api menjadi dingin Allah SWT pasti menolong orang yang berjuang di jalan-Nya. Ketika api menyala makin besar, Raja Namrud dan pengikutnya tertawa riang. Mereka menyangka bahwa Ibrahim telah hancur menjadi abu. Akan tetapi, betapa terkejutnya mereka melihat keajaiban yang tidak disangka-sangka. Setelah api padam, nabi Ibrahim a.s. tiba-tiba berjalan keluar dari puing-puing pembakaran api dengan selamat tanpa luka sedikit pun. Allah SWT. Menunjukkan kekuasaan dan kasih sayangnya kepada nabi Ibrahim a.s. dan kaumnya.

Keteladanan yang dapat diambil dari kisah Nabi Ibrahim a.s

Dari kisah nabi Ibrahim a.s. di atas, beberapa perilaku yang kamu bisa teladani dalam kehidupan sehari- hari antara lain: Selalu tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Selalu berbuat baik kepada ayah dan ibu. Sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar dalam mencari jawaban atau ilmu pengetahuan. Berani menyampaikan kebenaran 

Jawablah pertanyaan berikut ini ! 

1. berasal dari suku apa nabi syuaib a.s.! 

Jawab: …………………………………………………………………………………………… 

2. Sebutkan keteladanan Nabi Ibrahim yang dapat diambil!

Jawab: …………………………………………………………………………………………… 



klik gambar di bawah untuk kirim foto absen 
dan mengerjakan Penilaian Harian melalui google formulir

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama