Assalamualaikum Wr Wb
Selamat pagi anak-anak ku semua,
Bagaimana Hari ini ?
Surat An-nas
Baik anak-anak ku setelah membaca surat-surat pendek kita mulai pembelajaran kita hari
E. Hidup Rukun
1. Cermati kisah berikut ini!
Rara dan Wati adalah dua sahabat yang tinggal dalam
satu kompleks. Setiap berangkat
sekolah, Rara dan Wati selalu bersama diantar ayah Rara yang sekaligus berangkat ke kantor. Ketika pulang
sekolah, keduanya bersama ibu Wati yang menitipkan
makanan kecil di kantin sekolah. Setiap menjelang selesai pelajaran, ibu Wati mengambil hasil penjualan
makanan kecilnya.
Demikian pula bila ada peringatan Maulid Nabi Muhammad
saw., seluruh umat Islam
ikut membantu meringankan panitia penyelenggara hingga peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. tersebut
terlaksana dengan meriah dan sukses. Begitu
pula pada peringatan 17 Agustus
tiap tahun, semua warga aktif
menyukseskannya. Ada warga yang
membuat gapura di mulut gang,
ada yang menjadi panitia lomba,
ada panitia karnaval, ada yang
mengurus konsumsi, dan ada
warga yang ronda malam dan sebagainya.
Dengan pembagian tugas
yang merata kepada semua warga
seperti di atas, hal itu menjadi adil.
Anak-anak, kalian sudah mencermati bacaan di atas,
tentunya sudah paham tentang hidup
rukun. Namun, tahukah kalian makna hidup rukun? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rukun berarti baik
dan damai; tidak bertengkar, hidup rukun artinya hidup damai dan tidak bertengkar.
Hidup rukun sangat dianjurkan oleh agama karena
manusia diciptakan oleh Allah Swt. bersuku
bangsa yang berbeda yang menyebabkan budayanya pun berbeda. Namun, kita diajarkan untuk saling rukun karena
dalam pandangan Allah Swt., hanya orang bertaqwa yang
membedakan satu dengan yang lainnya. Seperti peringatan Allah Swt. di dalam Q.S. al-Hujurat/49:13 berikut ini:
Artinya: ”Wahai manusia! Sungguh, Kami telah
menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah Swt. ialah orang yang paling bertakwa.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.”
Anak-anak, ayat di atas memberitakan, bahwa Allah Swt.
menciptakan manusia berpasang-pasangan
dan bersuku bangsa. Orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. adalah orang yang paling bertaqwa.
Kita hidup di dunia ini tidak sendiri dan selalu membutuhkan
bantuan dari orang lain. Kita hidup membantu atau dibantu, baik langsung atau tidak langsung. Ketika kita
sakit di kelas, teman dan guru kita yang membantu. Bahkan, ketika kita masih kecil dan
belum bisa berjalan, orang yang menggendong-gendong kita
adalah orang tua, kakak, nenek, atau tetangga kita. Oleh sebab itu, kita harus menghomati mereka semua. Jadi, dalam bergaul dengan
teman-teman di sekolah atau di lingkungan, kita harus mendukung dan mengutamakan kerukunan.
2. Contoh Hidup Rukun
Nah, anak-anak, kalian sudah membaca makna hidup
rukun. Marilah, kita cermati contoh-contoh
perbuatan yang menyebabkan hidup rukun berikut ini.
a. Setiap akan berbicara atau melakukan kegiatan,
harus diperhitungkan baik dan buruknya.
b. Menghargai orang lain; orang tua, orang yang lebih
tua, kakak-adik, teman yang beragama
lain, teman yang berasal dari daerah lain.
c. Berbicara yang baik, tidak dengan kata-kata yang
kasar, yang membuat orang lain marah
atau sakit hati.
d. Dalam bertindak, mengutamakan kepentingan orang
banyak daripada kepentingan pribadi.
Atau, dalam bertindak, tidak egois yang selalu mementingkan diri sendiri.
e. Dan lain-lain.
Adapun perbuatan yang membuat hidup kita tidak rukun.
a. Berbuat lebih mengedepankan emosi atau cepat marah
bukan akal sehat.
b. Tidak menghargai orang lain dan atau menganggap
diri sendiri paling benar dan paling
pintar.
c. Suka mencela dan mengolok-olok teman. Perbuatan
mengolok atau mencela sering kali
menjadi pemicu suatu pertengkaran atau perkelahian.
d. Suka berbicara kasar dan merendahkan orang lain.
e. Dan lain-lain.
Posting Komentar